Rabu, 24 Juli 2013

Mengenal Benang Dan Rajutan Kaos

Halo customer Jaketkaos.com disini saya akan memberikan beberapa tips yg saya peroleh semoga bermanfaat adapun tips kali ini mengenai Mengenal tentang sablon kaos. Mengenal tentang sablon kaos belum lengkap bila  belum mengenal jenis benang dan rajutan kaos yg di gunakan pada kaos oblong. Hal itu sangat bermanfaat bagi para custumer yg ining memesan kaso ke Jaketkaos.com tempat bikin kaos Harga Grosir Kualitas Distro

Seperti yangdiketahui, bahan dasar dari semua pakaian adalah benang. Untuk suatu benang menjadi kain kaos, harus melalui proses dirajut atau knitting. Baik jenis benang maupun tipe rajutan pada kain kaos berbeda-beda.

JENIS BENANG
 1. BENANG 20S.
Biasanya dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 180 sampai dengan 220 Gram/Meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt.
2. BENANG 24S
Biasa dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 170 sampai dengan 210 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt.
3. BENANG 30S
Biasa dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 140 sampai dengan 160 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt atau Gramasi 210 sampai dengan 230 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Double Knitt.
4. BENANG 40 S
Biasa dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 110 sampai dengan 120 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt atau Gramasi 180 sampai dengan 200 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Double Knitt.
Benang
Gram / m2
Gram / m3
Single knitt
Double knitt
20s
180-220 gr
260-280 gr
24s
170-210 gr
240-260 gr
30s
140-160 gr
210-230 gr
40s
110-120 gr
180-200 gr


JENIS RAJUTAN
 1. SINGLE KNITT (Contoh. Combed 20?S, S nya adalah single knitt)
Pengertian teknisnya adalah rajutan jarum single. Penggunaan hanya satu permukaan atau kaos tidak bisa dibolak-balik (2 permukaan). Jenis rajutan rapat, bahan padat, kurang lentur (stratching). Sebagian besar produk kaos yang ada di pasaran adalah memakai jenis rajutan Single Knitt.
2. DOUBLE KNITT (Contoh. Combed 20?D, D nya adalah double knitt)
Pengertian teknisnya adalah rajutan Jarum Double sehingga penggunaannya bisa dibolak-balik (atas bawah tidak masalah). Jenis rajutan tidak rapat, bahan kenyal, lembut, dan lentur. Produk kaos yang biasa memakai rajutan jenis ini adalah pakaian untuk bayi (baby) dan anak-anak (Kid’s). Ada sebagian orang menyebut bahan ini dengan sebutan Interlock.

3. LACOSTE
Pengertian teknisnya adalah rajutan texture / corak. Penggunaan tidak bisa dibolak-balik. Jenis rajutan bertexture, bulat, kotak, atau menyerupai segitiga kecil-kecil. Sebagian orang ada yang menyebut bahan ini Pique atau Cuti, dan hanya lazim digunakan untuk Polo Shirt atau Kaos Kerah.
4. STRIPER atau YARN DYE
Pengertian teknisnya adalah rajutan kombinasi benang warna (Yarn Dye). Penggunaan tidak bisa di bolak-balik. Jenisnya bisa Single Knitt maupun Double Knitt. Finishing harus openset / belah. Orang awam menyebut bahan ini dengan sebutan bahan salur / warna-warni. Biasa digunakan untuk produk kaos dewasa (Pria, Wanita, T-Shirt, maupun Polo Shirt).
5. DROP NEEDLE
Pengertian teknisnya adalah rajutan dengan variasi cabut jarum. Penggunaannya bisa di bolak-balik. Jenis rajutan texture garis lurus vertikal, lembut, dan lentur. Produk kaos ini banyak digunakan untuk Rib Leher (T-Shirt), Ladies T-Shirt Body Fit, dan kaos singlet.
PANDUAN MENILAI JAHITAN KAOS
1. Perhatikan jahitan pada bagian bawah kaos dan pada bagian kerah/rib kaos secara teliti, dari sisi luar dan dalam kaos:

·                     Apakah jahitan RAPI : jarak antar jahitan sama? Jika rapi maka kualitas baik.
·                     Apakah jarak antar jahitan RAPAT: Makin rapat berarti makin baik

2. Perhatikan sisa-sisa benang pada ujung-ujung jahitan: Jahitan yang baik adalah yang rapi, tidak meninggalkan banyak sisa benang yang terurai.
3. Perhatikan sambungan lengan dan body kaos: Jahitan yang baik adalah jika sambungan tepat membentuk persilangan garis (+)  Semakin PRESISI semakin baik.
4. Lihat lebar sambungan kaos, semakin kecil semakin baik.
5. Lihat kerapatan dan kerapian jahitan obras. semakin rapat & rapi semakin baik.

Semoga berguna sobatku tercnta

11 Tips Merawat Kaos Kesayangan Anda agar tetap Awet

11 Tips Merawat Kaos Kesayangan Anda agar tetap Awet




Ketika seorang costumer apalagi costumer jaketkaos.com , Membeli sebuah kaos dia harus mengetahui juga beberapa cara untuk merawat kaos kesayangan menjadi awet, jangan asal. Karena dari beberapa jenis bahan kaos berbeda-beda pula caranya. Berikut ini tips / cara merawat kaos sablon berbahan katun kesayangan anda.

 1) Pisahkan saat dicuci
Pisahkan kaos anda dengan pakaian- pakaian lain, terutama jika warna kaos anda berwarna muda atau putih. Hal ini dilakukan untuk mencegah menempelnya warna dari pakaian lain pada kaos anda karena warna luntur, selain itu juga pisahkan antara pakaian yang sangat kotor dan tidak terlalu kotor, agar kotoran dari pakaian lain tidak menempel pada kaos anda juga.
2) Jangan Direndam terlalu lama
Merendam kaos dengan waktu yang lama dapat merusak beberapa bagian pada kaos, seperti sablonan, tekstur kain dan warna kain kaos tersebut. Untuk waktu perendaman cukup dilakukan 30 menit saja dan maksimal 1 jam. Selain dapat merusak kualitas kaos, merendam terlalu lama juga dapat berefek timbulnya aroma bau yang kurang enak.
3) Jangan disikat
Kaos berbahan cotton memiliki tekstur kain yang lembut. Hindari menyikat kaos tipe ini, karena dapat merusak tekstur kain. Hindari juga kucekan dan perasan yang kuat karena selain merusak pori-pori baju juga dapat mengonyak sablon, khususnya pada kaos selain warna putih dan abu.
4) Jemur terbalik
Sinar matahari berlebih dapat mengakibatkan warna kain kusam dan sablonan pudar warnanya, untuk mengantisipasi hal tersebut maka kita harus menjemur kaos kita dengan terbalik, agar bagian kain luar dan sablonanya tetap baik kondisinya. Terutama untuk kaos yang berbahan dasar Cotton dengan warna- warna cerah.
5) Jangan digantung
Sebaiknya jangan menjemur kaos dengan menggunakan hanger/ gantungan baju, karena dapat berakibat melarnya bagian leher kaos/ rib. Hal ini di akibatkan oleh tidak kuatnya bagian leher menahan berat dari air yang masih terkandung di bahan kaos ketika di jemur.
6) Hindari Pemutih
Hindari mencuci kaos bersablon dengan pemutih/ detergent yang mengandung pemutih. Hal ini dapat merusak warna kaos yang cepat pudar, sablonan yang terkelupas dan tekstur kain yang menjadi kasar.
7) Hindari mencuci dengan Mesin cuci
Sebaiknya cuci kaos Anda secara manual dengan tangan. Mencuci dengan mesin cuci dapat mengakibatkan kaos menjadi melar, sablon cepat rusak dan pori – pori kain kasar. Hal ini karena saat berputar kaos akan menerima beban tarik – ulur dan gesekan dengan kain lain disekitarnya.
8) Setrika
Agar kaos Anda awet, sebaiknya selalu setrika setelah dicuci dan dijemur. Pastikan menyetrika baju dalam keadaan kering. Dan untuk kaos berwarna selain putih, hindari menyetrika pada bagian sablon.
9) Menghilangkan noda
Apabila kaos kesayangan Anda terkena noda, segera cuci pada bagian yang bernoda saja. Gunakan sabun mandi batangan untuk mencuci pada bagian noda. Gosok dengan halus dan bilas dengan air bersih hingga noda menghilang.
10 )Jangan dipakai tidur
Agar kaos Anda awet hindari menggunakannya untuk tidur. Karena kaos akan menjadi cepat kotor khususnya di bagian leher. Saat Anda tidur sadar atau tidak Anda berkeringat. Kombinasi keringat dan kotoran debu pada seprai akan membuat kaos Anda kotor.
11) Pakailah seperlunya
Apabila Anda sayang dengan kaos Anda yang keren, sebaiknya pakailah seperlunya alias di saat-saat penting saja. Karena dengan seringnya pemakaian akan membuat kaos cepat kusam dan kotor, sehingga proses pencucian akan sering dilakukan dan akan mengakibatkan kaos berubah kondisinya dari sebelumnya/ rusak.

Begitu tips buat kamu calon custumer sehingga kaos kesayangan anda tetap awet dan baik dipakai walaupun sudah lama

Love from Jaketkaos.com

Masalah-Masalah Dalam Proses Sablon Kaos Oblong

Masalah-Masalah Dalam Proses Sablon Kaos Oblong




Masalah-Masalah yang umum ditemui dalam proses sablon kaos

Hal - hal yg perlu di ketahui oleh costumer yg ingin memesan kaos sablon secara online antara lain masalah yg sering terjadi dalam masalah proses sablon kaos.Dalam proses sablon kaos, ada beberapa masalah yang terkadang ataupun sering  ditemui. Keseringan masalah itu adalah ketidak sesuaian antara sample yang sudah di approve oleh pelanggan dengan hasil produksi kaos yang dihasilkan. Masalah-masalah tersebut diantaranya adalah :
  1. Perbedaan Warna Hasil Produksi Dengan Sample
    Salah warna adalah persoalan yang paling sering ditemui terhadap hasil pencetakan dengan sistem sablon. Salah warna yang dimaksud di sini adalah warna tidak sesuai (berbeda) dengan warna pesanan atau warna yang dikehendaki.
    Salah warna bisa disebabkan oleh kesalahan dalam memilih kode warna, merek tinta ataupun kesalahan dalam pencampuran warna ( untuk warna turunan ). Dalam beberapa kasus, kesalahan warna bisa juga diakibatkan oleh penggunaan tinta yang telah “kadaluarsa” atau telah disimpan dalam waktu lama yang berakibat terjadinya degradasi warna (misal untuk tinta pigmen).
    Biasanya kesalahan ini berupa warna yang telah disetujui oleh pemesan berdasarkan sample yang kita kirim berbeda dengan hasil cetakan yang kita produksi. Dalam hal ini pihak pemesan mungkin saja menolak produksi kita (reject).
    Mungkin untuk beberapa customer perbedaan warna yang tidak terlalu mencolok masih bisa ditolerir. Tetapi, untuk costomer yang sangat detail dalam melakukan quality control hal ini bisa menjadi alasan untuk me-reject hasil produksi kita.
    Untuk mencegah terjadinya hal ini, yang harus kita perhatikan adalah :
    • Gunakan tinta dengan kode warna dan merk yang sama dengan yang kita gunakan dalam pembuatan sample;
    • Jika menggunakan tinta hasil pencampuran beberapa warna dalam pembuatan sample, hitung dan catat setiap perbandingan, termasuk penggunaan bahan pengencer dengan teliti. Jangan terlalu percaya pada feeling dan penglihatan.
    • Kalau perlu buat semacam buku panduan untuk menghasilkan suatu warna turunan tertentu, berupa tabel komposisi warna dan warna akhir yang dihasilkan (color swatches) untuk tiap jenis tinta. Perbandingan komposisi warna yang sama bisa menghasilkan warna akhir yang berbeda jika diterapkan pada jenis tinta yang berbeda. Jenis dan warna dasar kain pun bisa mempengaruhi warna hasil cetakan.
    • Cara kita melakukan pencetakan juga bisa berpengaruh terhadap warna akhir hasil cetakan. Misalnya, dengan menggunakan tinta yang sama, hasil cetakan 3 x tarik dengan hasil cetakan 5 x tarikan dapat menghasilkan penampilan warna yang berbeda. Untuk beberapa kasus, cara kita mengeringkan cetakan juga bisa berpengaruh terhadap penampilan warna hasil cetakan. Karena itu, pada proses pembuatan sample, selalu perhatikan dan catat setiap detail langkah yang kita lakukan untuk menghasilkan suatu cetakan.
    • Usahakan untuk selalu menggunakan bahan yang sama dengan warna dasar yang sama dalam pembuatan sample dengan bahan dan warna dasar yang akan digunakan pada proses produksi. Ini juga seringkali berpengaruh terhadap tampilan akhir warna.
  2. Salah urutan/penempatan warna
    Biasanya terjadi jika kita tidak memberikan panduan (catatan) terhadap urutan cetak terhadap cetakan yang menggunakan banyak warna. Ini bisa berupa kasus seperti nomor 1 ataupun misal munculnya warna yang tidak dikehendaki pada hasil cetakan.
    Contoh: adanya warna ke tiga pada cetakan suatu hurup dengan outline pada bagian luarnya. Jika urutan pencetakan warnanya tertukar (warna lebih “kuat” dicetak lebih dulu, sedangkan warna lebih “lemah” yang menumpang diatasnya dicetak belakangan) bisa menghasilkan warna ke tiga berupa bayangan outline, karena warna di bawahnya “naik”.
    Sekali lagi, selalu catat setiap detail dalam pembuatan sample termasuk urutan langkah cetak, dan pastikan langkah tersebut dilaksanakan dalam proses produksi.
  3. Luntur / warna berubah
    Yang dimaksud luntur di sini adalah hasil cetakan hilang (sebagian atau seluruhnya), warna yang berubah setelah beberapa waktu atau setelah dilakukan washing (pencucian). Hal ini bisa diakibatkan oleh :
    • kualitas tinta yang kita gunakan jelek.
      Kesalahan komposisi antara bahan dasar, pewarna dan pelarut yang digunakan.
    • Kesalahan dalam proses pengeringan yang tidak tepat (suhu dan lamanya waktu pengeringan)
    • Ketidaksesuaian jenis bahan dengan tinta yang digunakan.
  4. Rontok
    Mungkin ini istilah lain dari luntur, tetapi lebih khusus pada cetakan tebal atau cetakan timbul. Pada kasus ini, hasil cetakan bisa jadi “copot” dari kain, retak-retak kemudian bisa rontok. Penyebabnya sama seperti untuk kasus luntur.
  5. Salah Posisi
    Penempatan cetakan yang tidak sesuai dengan yang semestinya. Bisa jadi salah tempat (misalnya harusnya di dada kiri ditempatkan di dada kanan, dst) atau cetakan yang terbalik (atas-bawah; kiri – kanan). Ini terjadi karena :
    • Salah pembuatan/pengaturan penempatan screen.
    • Salah dalam pembuatan film
    • Kesalahan dalam penempatan gambar pada patron/marka.
  6. Mis Register
    Ini juga merupakan yang paling sering terjadi dalam proses sablon kaos. Jika cetakan terdiri atas lebih dari satu warna, seringkali terjadi hasil cetakan yang “berbayang”, “bolong (ada area kosong yang seharusnya tidak ada)”. Ini bisa terjadi karena :
    • Kesalahan dalam pembuatan screen, terutama penempatan posisi film yang tidak “pas”.
    • Pengaturan penempatan posisi screen pada meja yang kurang tepat;
    • Terjadinya pergeseran posisi screen pada saat pencetakan (screen “goyang”).
    • Knok (pembatas posisi dan pergerakan screen) yang goyah, sempal, atau mengalami pergeseran selama proses pencetakan.
    • Cara mencetak, terutama penarikan rakel di atas screen dan pengangkatan screen dari atas cetakan, yang kurang baik.
  7. Screen mampet
    Screen yang mampet merupakan salah satu masalah yang juga sering dijumpai. Ketika screen mampet, baik pada keseluruhan gambar atau pada sebagian gambar, tentu akan mengganggu kelancaran produksi disamping juga bisa berpengaruh terhadap kualitas hasil cetakan.
    Jika mampetnya screen tidak terjadi terlalu sering atau dalam jarak waktu yang agak lama, ini merupakan hal yang wajar. Tapi jika mampetnya screen terlalu cepat terjadi dan sangat mengganggu produksi, tentu ini menjadi masalah.
    Screen menjadi sangat mudah mampet (atau mungkin mampet sejak awal) bisa disebabkan :
    • Ketidak sesuaian ukuran mesh screen dengan jenis tinta yang digunakan. Misal, jika menggunakan tinta rubber dan mesh yang digunakan adalah diatas 120, bisa mengakibatkan screen sering mampet atau malah mampet sejak awal.
    • Tinta yang digunakan terlalu cepat kering. Ini bisa disebabkan kualitas tinta ataupun penggunaan pengencer yang terlalu cepat kering.
    • Kesalahan film bisa juga mengakibatkan screen jadi sering mampet. Misalnya film garis yang terlalu tipis atau, kalau itu film raster, rasternya terlalu halus untuk ukuran mesh screen dan jenis tinta yang digunakan.
Hal di atas adalah beberpa hal yg umum di temui dalam proses sablon kaos untuk pesan kaos berkualitas hub jaketkaos.com

Jenis Bahan Kaos Cotton

Halo kami dari Jaketkaos.com kembali memberi tips kepada calon consumen konveksi Adakalnya ketika seorang memesaren kaos ke suatu konveksi seperti jaketkaos.com mereka hanya melihat foto tanpa tahu jenis bahan yg di gunakan dalam produksi kaos padahal penting bagi anda untuk mengetahui bahan kaos adapun macam2 bahan kaos ada seperti di bawah ini




JENIS-JENIS BAHAN KAOS:
1) 100% COTTON COMBED
Serat benang lebih halus. Hasil rajutan dan penampilan bahan lebih halus dan rata. Berdasarkan jenis benang yang digunakan serta setting gramasi (gr/m2) di mesin rajutnya, bahan cotton combed memiliki beberapa jenis: 20s, 24s, 30s, 40s. Semakin besar angkanya, semakin halus dan tipis bahannya, dan semakin mahal harganya. Untuk kaos distro umumnya memakai jenis 20 s dan 30s, sedangkan untuk jenis lainnya, biasanya dipakai juga untuk item dengan desain tertentu, seperti kaos khusus cewek atau pakaian dalam, menyesuaikan karakter bahannya.
2) 100% COTTON CARDED
Seperti halnya bahan cotton combed, bahan cotton carded memiliki beberapa jenis: 20s, 24s, dll, berdasarkan jenis benang yang digunakan serta setting gramasi (gr/m2) di mesin rajutnya. Hanya saja serat benang yang digunakan dalam bahan cotton carded ini kurang halus. Hasil rajutan dan penampilan bahan kurang halus dan kurang rata. Umumnya bahan cotton carded ini digunakan untuk kaos-kaos dengan target pasar kelas menengah, karena harganya relatif lebih murah dibandingkan cotton combed, memiliki tekstur kurang halus namun tetap nyaman dipakai karena terbuat dari 100% serat kapas alam.
3) TC (TETERON COTTON)
Jenis bahan ini adalah campuran dari 35% Cotton Combed dan 65% Polyester (Teteron). Dibandingkan bahan kaos katun (Cotton), bahan TC kurang bisa menyerap keringat dan agak panas di badan. Kelebihannya jenis bahan TC lebih tahan ’shrinkage’ (tidak susut atau melar) meskipun sudah dicuci berkali-kali. Harganya pun relatif lebih murah.
4) CVC ( COTTON VISCOSE)
Jenis bahan ini adalah campuran dari 55% Cotton Combed dan 45% Viscose. Kelebihan dari bahan ini adalah tingkat shrinkage-nya (susut pola) lebih kecil dari bahan Cotton. Jenis bahan ini juga bersifat menyerap keringat.
5) POLYESTER dan PE
Jenis bahan ini terbuat dari serat sintetis atau buatan dari hasil minyak bumi kemudian dibuat untuk bahan kaos berupa serat fiber poly. Karena sifat bahan dasarnya, maka jenis bahan ini tidak bisa menyerap keringat dan panas jika dipakai.
6) HYGET
Jenis bahan ini juga terbuat dari plastik, namun lebih tipis. Banyak digunakan untuk keperluan kampanye partai karena harganya yang sangat murah.

Sumber : Jaketkaos.com tempat bikin kaos  partai Besar kecil : )

Mengenai Jenis Cat dan Tinta Sablon


Mengenai Jenis Cat dan Tinta Sablon



Ada beberapa Hal yang harus di ketahui seseoran ketika ingin membuat kaos ber sablon ataupun jaket bersablon dan barang – barang bersablon lainnya di antaranya adalah jenis cat dan tinta yg
Digunakan untuk menyablon sehingga ketika seseorang ingi memesan kaos ataupun jaket bersablon kepada salah satu konveksi seperti mangrove kaos , In t-shirt , tawon , ataupun konveksi online
seperti JaketKaos.com dan lain sebagainya



Tinta diatas bahan kaos ada dua jenis :
1. Tinta yang berbasis air atau waterbase inks 
2. Tinta yang berbasis minyak atau solvenbase. Tinta solvenbase sering disebut dengan istilah plastisol.

JENIS CAT WATERBASE:

CAT RUBBER:
Tinta ini digunakan khusus untuk sablon diatas kain gelap. Sebab tinta ini bersifat pekat, dapat menutup permukaan warna kain dengan baik. Tinta rubber umumnya digunakan untuk underbase, underbase sendiri difungsingkan sebagai penutup warna kain sebelum penyablonan warna-warna diatasnya. 

Tinta rubber dibagi menjadi dua jenis untuk dua fungsi kegunaan :
1. Jenis  tinta rubber white yang digunakan untuk underbase/dasar, bisa juga digunakan untuk mendapatkan warna-warna pastel/muda. 
2. Jenis rubber color yang digunakan untuk pencampuran warna-warna tua. 
Untuk mendapatkan warna putih yang bersih dan cemerlang, campurkan tinta rubber white dengan sedikit pigmen/pewarna berwarna nila atau ungu.

CAT TRANSPARAN:
Umumnya disebut dengan coating, karena dapat difungsikan sebagai pelapisan hasil sablon, sehingga hasil sablon lebih cemerlang atau mengkilap. Tinta ini memiliki bentuk seperti tinta extender yang transparan, tetapi memiliki kandungan yang lebih kuat atau lebih keras. Tinta ini baik sekali untuk teknik penyablonan separasi empat warna dengan terlebih dahulu memberikan rubber white pada permukaan bahannya.

CAT EXTENDER:
Tinta in bersifat transparan, hanya cocok untuk penggunaan diatas bahan putih atau bahan-bahan berwarna terang. Sifat dari cat ini adalah menyatu/menyerap pada bahan.

CAT SUPER WHITE:
Tinta ini tidak hampir sama dengan tinta rubber, terdiri dari dua jenis yaitu white dan color. Tinta ini sifatnya lebih mendekati tinta extender yaitu menyatu dengan bahan dan transparan, serta dapat disablon diatas dasar bahan berwarna gelap. Kelemahan dari tinta jenis ini adalah tidak dapat menutup dengan rapat permukaan bahan walau telah dilakukan penyablonan berkali-kali.

CAT PUFF/TIMBUL:
Tinta ini terdapat pada kedua jenis tinta baik underbase maupun plastisol. Tinta ini memerlukan pemanasan yang akan mengakibatkan tinta ini mengembang dengan efek timbul.

CAT SOLVENBASE/PLASTISOL:
Tinta ini berbahan dasar PVC dan harganya cukup mahal serta membutuhkan peralatan khusus untuk pengeringannya. Sebab tinta ini tidak dapat kering dengan sendirinya seperti tinta waterbase pada umumnya. Untuk dapat kering dengan baik, tinta ini memerlukan suhu mencapai 160 derajat celcius serta membutuhkan beberapa peralatan seperti conveyor curing dan flash curing. Setelah pengeringan dengan benar, tinta plastisol ini memiliki daya rekat yang sangat baik. Tinta ini sering digunakan untuk menciptakan efek-efek yang menakjubkan seperti high density. Dan t-shirt yang menggunakan tinta
plastisol selalu diberi peringatan “Do not iron on design”, sebab tinta iniakan meleleh jika terkena panas secara langsung dari setrika.

JENIS CAT PLASTISOL:
CAT ALL PURPOSE:
Tinta ini berbentuk transparan, bersifat seperti extender pada tinta waterbase. Sebab tinta ini hanya baik digunakan pada kain berwarna putih atau terang.
CAT HIGH OPACITY:
Tinta ini mempunyai sifat seperti rubber dalam waterbase, hanya saja tinta ini mempunyai daya tutup yang lebih baik pada permukaan bahan jika dibandingkan dengan tinta rubber. Tinta ini dapat digunakan untuk teknik high density.
CAT ATHLETIC PLASTISOL:
Tinta ini bersifat lentur atau elastis sehingga sangat cocok untuk penyablonan diatas kain polymesh, spandex atau kain dengan motif berlubang-lubang.
JENIS CAT DAN TEKNIK LAINNYA:
CORK BASE:
Berjenis plastisol, tinta ini dapat digunakan untuk teknik high density yang akan menghasilkan efek seperti busa atau gabus. Tinta ini memiliki kelenturan dan fleksibelitas yang tinggi sehingga cukup baik untuk penyablonan diatas bahan yang memiliki kelenturan tinggi seperti bahan Spandek dan Rib. Tinta ini juga tidak diperbolehkan untuk di dry clean, bleach atau disetrika.
SHIMMER GOLD & BASE:
Tinta dari jenis plastisol ini diformulasikan untuk menghasilkan warna seperti metalik. Tinta ini berbentuk pasta dan siap pakai. Tinta ini sangat baik digunakan untuk heat transfer, baik itu cold peel maupun hot peel. Sangat baik digunakan pada kain knitting, cotton, polyster dan rayon. Tidak disarankan untuk pemakaian pada kain jenis nylon atau lycra.
YELLOW SPARKLE:
Bubuk yang diformulasikan untuk menimbulkan kesan berkelip-kelip, serta memiliki tampilan yang glosy. Untuk mencetak bubuk ini, sebelumnya harus mencetakkan tinta plastisol sebagai dasar sekaligus sebagai perekat bubuk ini.
HIGH DENSITY CLEAR:
Tinta yang bersifat transparan, tinta ini menghasilkan efek sablon yang mengkilap dan terkesan basah.
WILFLEX LUNA CLEAR:
Tinta plastisol transparan yang tidak terlihat dengan sinar lampu biasa, akan muncul jika terkena sinar ultraviolet.
FOIL TRANSFER:
Aluminium foil dalam bentuk lembaran seperti kertas. Selain warna silver dan gold, foil juga tersedia dalam macam warna dan motif. Untuk media tempelnya foil ini membutuhkan lem khusus.
FLOCK:
Teknik sablon yang menghasilkan efek cetakan seperti beludru. Terdapat dua jenis flock, bubuk dan lembaran. Untuk lembaran membutuhkan lem khusus sebagai media perekatnya.
SUGAR PRINTING:
Aplikasi sablon yang berbentuk bubuk transparan mirip gula pasir.
GLOW IN THE DARK:
Berbentuk serbuk yang menyerap dan memantulkan sinarnya kembali didalam ruangan gelap.
REFLECTIVE POWDER:
Serbuk yang dapat memantulkan sinar jika terkena cahaya lampu atau sinar matahari.
NATURAL SUADE:
Tinta plastisol yang menghasilkan efek kulit yang sangat lembut.
DISCHARGE AGENT:
Adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencabut warna dasar kain, sehingga warna bahan menjadi putih/grey. Dan untuk mendapatkan hasil yang maksimal, bahan pewarna kainnya harus dipilih dengan yang dischargeable.
DISTRESSED atau VINTAGE:
Teknik inovasi grafik dengan membuat tekstur sehingga gambar terlihat pecah-pecah dan terlihat usang/kuno.
SHATTER BASE:
Jenis tinta untuk menciptakan kesan pecah (crack). Tinta ini diciptakan agar mudah pecah saat mengering dan untuk pengeringan membutuhkan flash curing.
ROCK BASE:
Teknik high density menggunakan tinta rock base untuk menghasilkan cetakan dengan permukaan kasar seperti batu.
SUBLIMATION TRANSFER:
Gambar yang dicetak diatas kertas transfer, yang kemudian ditransfer ke kaos menggunakan hotpress. Sublimation transfer umumnya terbagi dalam menjadi dua jenis, hot peel dan cold peel.
HOT PEEL:
Gambar yang diprint diatas kertas transfer.
COLD PEEL:
Kertas transfer yang berisi gambar jadi dengan berbagai jenis pilihan. Jenis cold peel ini jika diaplikasikan diatas kain kaos akan menghasilkan tekstur seperti tinta rubber, dan dapat diaplikasikan diatas dasar bahan terang maupun gelap. Sebab dalam pembuatannya cold peel menggunakan tinta plastisol.
RHINESTONES HEAT PRESS:
Aplikasi yang digunakan untuk dekorasi dalam garmen, mempunyai beragam nama sesuai dengan bahan yang digunakan, anatara lain nailheats, rhinestones dan swarovski crystals. Cara pengaplikasiaannya hanya dengan memanaskannya dengan mesin hot press pada suhu 160 derajat celcius selama 10 detik.
HIGH FREQUENCY WELDING:
Proses aplikasi menggunakan mesin high frequency, seperti aplikasi plastik PVC diatas kain.
EMBOSS PRINT:
Aplikasi yang menggunakan mesin press tekanan tinggi untuk menciptakan hasil emboss diatas bahan.


sumber : 
http://kaoskaos.com/jenis-cat-sablon-kaos.html

Merawat Kaos Sablon
Merawat Kaos sablon adalah suatu yang sangat penting karena bagaimanapun setelah kita membeli barang kaos bersablon, adakalanya kita mengeluhkan hilangnya sablon pada kaos  yang kita beli padahal itu juga terjadi akibat kurangnya kita mang merawat kaos tersebut karena kurangnya informasi mengenai cara merawat kaos sablon yang baik oleh karena itu kami menyajikan beberapa tips untuk merawat kaos
Adapun cara merawat kaos sablon adalah :
1. Perendaman kaos
Sebaiknya merendam kaos Anda tidak terlalu lama. Kaos yang baru pertama kali dicuci tidak direndam lebih dari 30 menit, dan untuk kaos lama tidak lebih dari 1 jam. Hal ini dikarenakan kaos memiliki struktur benang berupa pintalan sehingga elasitas bahan dan kelembutan bahan dengan sistem rajut akan berubah oleh unsur air dan deterjen. Sebaiknya rendam dalam air dengan deterjen secukupnya. Karena deterjen berlebih dapat mengakibatkan sablon pada kaos cepat rusak / terkelupas.
2. Pemisahan kaos sesuai dengan warna dan tingkat kotor
Pisahkan kaos Anda dengan pakaian lain, khususnya yang berwarna kuat seperti hitam, merah, biru, dsb dengan kaos berwarna putih. Hal ini guna mencegah seandainya warna kuat tersebut luntur tidak mengakibatkan kaos putih kesayangan Anda terkena dampaknya. Pisahkan juga antara pakaian yang kotor dengan yang kurang kotor agar kotoran tidak berpindah.
3. Hindari mencuci dengan sikat
Kaos berbahan cotton memiliki tekstur kain yang lembut. Hindari menyikat kaos tipe ini, karena dapat merusak tekstur kain. Hindari juga kucekan dan perasan yang kuat karena selain merusak pori-pori baju juga dapat mengonyak sablon, khususnya pada kaos selain warna putih dan abu.
4. Menjemur kaos dengan dibalik
Tahukah Anda bahwa sinar matahari berlebih dapat mengakibatkan warna kaos dan sablon anda memudar. Untuk mencegahnya jemur kaos Anda dengan posisi terbalik. Bagian dalam menghadap luar, dan bagian yang bersablon di dalam.
5. Hindari pemakaian Hanger
Sebaiknya menjemur kaos tidak dengan hanger, hal ini disebabkan air yang tersimpan dalam kaos struktur benangnya akan tertarik oleh gravitasi karena air masih dalam kaos basah sehingga leher kaos cepat melar karena menahan beban air yang ada dalam kaos basah. Semakin elastis kaos semakin membutuhkan perawatan lebih.
6. Hindari Pemutih
Hindari mencuci kaos bersablon dengan pemutih / detergen yang mengandung pemutih. Hal ini karena reaksi kimia pemutih dapat mengakibatkan sablon menjadi luntur / terkelupas. Disamping itu juga membuat kaos lebih cepat tipis dan kasar.
7. Hindari pemakaian Mesin cuci
Sebaiknya cuci kaos Anda secara manual dengan tangan. Mencuci dengan mesin cuci dapat mengakibatkan kaos menjadi melar, sablon cepat rusak dan pori – pori kain kasar. Hal ini karena saat berputar kaos akan menerima beban tarik – ulur dan gesekan dengan kain lain disekitarnya.
8. Setrika
Agar kaos Anda awet, sebaiknya selalu setrika setelah dicuci-jemur. Pastikan menyetrika baju dalam keadaan kering. Hindari menyetrika pada bagian sablon. Atur juga agar posisi panas setrika pada posisi sedang.
9. Noda
Apabila kaos kesayangan Anda terkena noda, segera cuci pada bagian yang bernoda. Gunakan shampoo/detergen, oleskan pada bagian nota. Gosok dengan halus dan bilas dengan air bersih hingga noda menghilang.
10. Pakai Seperlunya dan Penyimpanan yang baik
Sebaiknya kaos dipakai seperlunya atau di saat-saat penting. Dan jangan lupa, simpanlah pada tempat yang kering dan tidak lembab!