Contoh clothing company sukses .. Joger!
Mendirikan clothing company atawa distro kaos tampaknya sudah menjadi trend di kalangan anak muda saat ini. Selain karena model bisnisnya yang mudah dipahami (modal bikin kaos satu rata-rata Rp 30.000,- lalu dijual dengan harga lebih dari itu) dan sudah terbukti (penghasilan Dagadu, Joger dan C59 per bulan saat ini tampaknya bisa mencapai skala miliaran), proses mendirikannya pun terbilang mudah dan sangat sederhana. Ente tidak percaya? Teruskan membaca langkah-langkah kecil di bawah:
THE BIRTH OF A CLOTHING COMPANY
1. Pada awalnya adalah ide
Ceritanya begini:
Suatu hari ente sedang bersepeda di alam pedesaan yang hijau nan permai. Di saat ente sedang asyik menggenjot kereta angin, eh tiba-tiba ente disalip oleh rombongan penunggang motor gede yang ugal-ugalan. Lucunya, di saat ente sedang diliputi amarah gara-gara peristiwa tadi, ente kemudian justru tertawa-tawa sendiri. Nah lho, apa sebab? Ente tertawa karena ada salah satu penunggang moge yang mengenakan kaos bertuliskan “makan tuh debu!” di bagian belakang kaosnya.Ente pulang dengan penasaran sambil berpikir untuk membuat kaos tandingan. Tapi apa ya?
Di persimpangan jalan, ada seorang penggembala itik yang sibuk dengan piaraannya. Waktu berpapasan, Ente dan sang penggembala tadi saling melempar senyuman diikuti dengan sapaan. Anda bilang, “Mari Pak …”, lantas si penggembala menjawab, “Monggo-monggo mas…” Ente tersenyum senang karena kejadian ini.Tak lama kemudian idepun tiba-tiba muncul ..
“Hei … aku dapat!” Ente meledak girang di atas sepeda, “Pakai kata-kata ini aja nantinya.”JUST DESIGN!
MONGGO DISALIP, ASAL SOPAN
2. Ribuan desain dimulai dari satu
Sesampainya di kos-kosan (ceritanya Ente masih kuliah di kampus biru nih), Ente buka aplikasi pengolah gambar dan foto, The Gimp (maklum, Ente masih ragu membajak Photoshop). Dengan langkah cekatan, zet..zet…zet…, desain kaos itu pun akhirnya jadi. Jrengg …… mantap! Ente begitu yakin dengan keindahan dan nilai jual kaos ini sehingga Ente pun memutuskan untuk menjualnya.
Tapi di mana?
note:
Tutorial mendesain kaos yang paling bagus untuk sementara ada di blognyaRichard fang – Jurus Grafis. Grab it here !
MARKETING: DON’T HIRE MARK PLUS & CO YET!
3. Pilih sendiri lapak gratisanmu!
Sebagai anak muda di era Web 2.0, Ente tentu saja sudah tahu harus ke mana mencari jawaban pertanyaan tadi, “Di mana kita bisa menjual desain kaos tanpa harus membayar biaya sewa toko/kios?” Kemungkinannya kurang lebih ada lima: KASKUS, FACEBOOK, TOKOPEDIA, WORDPRESS, atau BLOGGER.
Di antara kelima opsi ini, Ente langsung memilih KASKUS. Selamat, Ente benar. Sampai detik ini, kaskus masih menjadi situs paling populer untuk menjual barang pecah belah seperti kaos yang baru saja Ente desain tadi. Lalu Ente kembali bertanya, “Bagaimana cara menjual kaos di kaskus? Kalau bisa yang efektif dan ampuh.” Ente pun langsung membuka Google dan voila … hasil pencarian dari si mbah google ternyata membawa Ente ke blog distro kaos. Ini kan blog milik saya, blog tentang dunia bisnis kaos yang sedang Ente baca sekarang. Hehehehe … (saya ge-er sedikit gpp kan)
SELLING WITHOUT THE SALESMAN
4. Sistem Pre-Order
Selain gratis, salah satu keuntungan Ente menjual di kaskus adalah karena ekosistem pasarnya yang tidak keberatan dengan model penjualan pre-order. Dengan model ini, si pembeli tidak keberatan untuk membeli kaos Ente – biasanya dengan cara mentransfer uang via bank – meskipun itu baru dalam tahapan desain. Walhasil, alih-alih repot menyablon di awal dan mengambil risiko rugi jika kaos tidak laku, Ente justru bisa menyelamatkan kantong Ente dengan menjajal dulu minat konsumen.
Coba dulu; jual di kaskus, perlihatkan desain Ente, tetapkan harganya, lalu perhatikan apa yang terjadi. Ada yang mau membeli tidak? Kalau quota pemesanan sudah mencapai 12 pcs atau 24 pcs, Ente tinggal membawa kaos hasil desain Ente ini ke tukang sablon di kota Ente. Untuk Ente yang sedang mencari kaos yang lagi ngetrend di kaskus, ente bisa membaca tulisan saya sebelumnya, 5 tipe kaos yang laris di Kaskus .
PRODUCTION: KEEP THESE STANDARDS
5. Bahan Kaos, Teknik Sablonan, dan Tipe jahitan
Untuk bahan kaos, jangan ragu untuk menggunakan standar kaos-kaos distro zaman sekarang; katun kombed 20s atau 30s (cotton combed 20s or 30s). Kedua bahan ini diklaim halus, ringan (30s lebih ringan ketimbang 20s) dan enak dipakai. Untuk teknik penyablonan, mintalah yang bertpe rubber. Sementara untuk tipe jahitan, jangan lupa meminta tipe rantai. Kalau ketiga hal ini sudah digabung, kaos yang kamu desain tadi hampir pasti sudah masuk ke dalam standar nasional kaos distro.
Sekian dulu tulisan episode pertama. Di episode berikutnya, kita akan membahas tentang packaging, shipping, memilih nama, dan ….. ada dua lagi yang dirahasiakan. Keep reading me, Ok.
PACKAGING: CLEAN, NEAT, FRAGRANCE, BOX.
6. Bungkus itu penting lho..
Kalau bisa kayak gini nih ..
Dalam dunia industri fashion seperti distro kaos, kemasan atau bungkus produk ente bakal sangat penting. Pembeli biasanya sangat konsen dengan hal-hal kecil seperti ini. Mereka berani memuji distro kaos yang mengemas kaosnya dengan bagus. Sebaliknya, mereka juga tidak segan menyindir, mengejek, bahkan menghina distro kaos yang asal-asalan dalam mengemas produk-produknya.
Untuk isu packaging, pastikan distro kaos ente memegang ketiga hal ini: kaos terlipat rapi, bersih, wangi, dibungkus plastik, lalu dimasukkan ke dalam box. Untuk yang terakhir memang tidak wajib, tapi kalau bisa membuat box yang unik untuk satu kaos, konsumen pasti tambah takjub dan terkagum-kagum dengan distro kaos ente. Dan kalau konsumen sudah kagum, mereka akan jadiloyal evangelist untuk brand atau merk distro ente. Gratis, tanpa dibayar ataupun diminta.
Membuat satu box yang unik untuk satu kaos memang membutuhkan biaya tambahan. Tapi terkadang itu tidak jadi masalah buat konsumen. Mereka tidak segan membayar lebih untuk kemasan yang lebih indah dan manusiawi.
SHIPPING: DON’T USE COLUMBUS’ QUEEN MARIA
7. Tiki-JNE kan saja ….
Jangan pakai kapal ini ya..
Kalau ente mengirim kaos ke konsumen memakai jasa dari PT Pos Indonesia, pelanggan mungkin akan mencak-mencak ketika telat. Lantas mereka akan menyemprot, “Kok nggak pakai tiki-jne aja sih? mahal dikit kan ga papa asal cepet nyampenya….”
Nah karena rata-rata konsumen di Indonesia sukanya menggunakan alibi ini, ada baiknya bila ente langsung aja memakai tiki-jne dari awal. Dus, ketika kiriman ente datang terlambat, ente bisa balik beralibi, “Wah itu di luar tanggung jawab kami pak/mas/mbak/bu/dik, yang jelas kalau pakai jasa pengiriman lain mungkin bakal lebih lama.”
note:
Argumen tentang jasa pengiriman ini belum tentu valid dan bisa berubah suatu hari nanti. penulis hanya menggunakan asumsi dari keadaan terkini dan pendapat umum terhadap kondisi riil di lapangan.
CHOOSE YOUR CLOTHING NAME WISELY
8. Sebagus dan seunik mungkin
Salah satu momen terindah dalam mendirikan distro kaos adalah saat memilih nama. Sungguh, ada begitu banyak kemungkinan kata, frase, klausa, atau gambar yang bisa menjadi nama distro kaosmu. Tapi apa pun itu, cegahlah diri ente dari aksi kopi-paste brand milik orang lain.
Contoh, ente sebaiknya jangan memakai merk WATERBOLT karena saat ini sudah ada yang menggunakan merk FIREBOLT. Tapi kalau ente tetap maksa memakai merk itu, ada kemungkinan orang-orang akan menganggap bahwa distro kaos ente adalah tiruannya FIREBOLT. Kalau sudah begini, ente sendirilah yang rugi besar. Maklum, para konsumen kaos-kaos distro biasanya adalah mereka yang mencari desain original tingkat tinggi dari merk yang original pula. Jadi intinya jangan menjadi ZZZBERRY kalau hanya ingin meniru BLACKBERRY! (kecuali kalau untuk kaos, hehehe …)
KEEP IT SIMPLE & DON’T BE STUPID!
9. Sabar, sabar, dan sabar….
Semua distro kaos terkenal harus berhasil menjual satu kaos – saya ulangi SATU KAOS – dulu sebelum berhasil menjual ribuan pcs atau jutaan pcs kaos. Jadi, jika ente sudah mendirikan clothing company tapi dalam seminggu, sebulan atau dua bulan belum ada satupun yang laku-laku, maka ente jangan sedih. Seperti subtitledi atas, “KEEP IT SIMPLE & DON’T BE STUPID!”, tugas ente selaku founder, owner, sales, marketer, atau bahkan sekaligus designer adalah untuk berusaha, berusaha, lalu mencoba dan mencoba sebanyak dan sesering mungkin. Tidak perlulah ente mengeluhkan keadaan cuaca, iklim, kondisi ekonomi, keadaan keluarga, latar belakang pendidikan, dsb., hanya untuk dijadikan alibi kegagalan sementara ente dalam menjual kaos ente. Pokoknya jalani dan nikmati saja, oke …
Ingatlah, ada begitu banyak jalan untuk menuju kesuksesan, tapi hanya ada satu cara untuk gagal; QUIT! Sederhana sekali, semua orang gagal di seluruh dunia memiliki satu ciri yang sama, mereka adalah orang-orang yang termasuk ke dalam tipe QUITTER!
CSR: SUCH TICKET TO GO TO HEAVEN
Kalau sudah sukses bantulah mereka…
10. Aksi sosial ala ente
Ente sedih melihat anak-anak jalanan yang berpakaian lusuh, bau dan rombeng di sana-sini? Hei, kenapa tidak membantu mereka? Dari sekian persen keuntungan, ente bisa menyalurkan uang ente untuk anak-anak ini. Masih ragu bersedekah dengan uang, bagaimana kalau ente mendesain kaos khusus untuk mereka. Buatlah kaos yang berisi pesan-pesan khusus.
Contoh:
GUE CAPEK JADI PENGEMISnote:
GUE PINGIN PUNYA CLOTHING COMPANY SENDIRI!
CSR = Corporate Social Responsibility
Wow, alhamdulillah. Akhirnya selesai juga dua episode tulisan ini. Semoga ada manfaatnya. Kalau ada uneg-uneg langsung saja ke bagian komentar di bawah ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar