Kamis, 17 Februari 2011

Distro Berkembang Pesat

industri Clothing dan Distro Berkembang Pesat

Joko Widiyarso - GudegNet 

http://gudeg.net/id/news/2010/12/6214/Clothing-Jogja-tak-Kalah-dari-Bandung.html
http://gudeg.net/id/news/2010/12/6198/The-Parade-Coba-Tarik-wisatawan-ke-Jogja.html

Perkembangan bisnis clothing dan distro saat ini dinilai berkembang dengan pesat. Membludaknya pengunjung yang datang ke sejumlah pameran clothing dan distro menjadi salah satu indikator perkembangan salah satu industri kreatif di Indonesia tersebut.

Untuk merespon dan memenuhi kebutuhan konsumen akan pakaian, Kreatif Independent Clothing Kommunity (KICK) akan kembali menggelar pameran produk clothing dan distro lokal Kickfest 2010 di empat kota besar di Indonesia. Pelaksanaanya di Yogyakarta akan digelar pada 2-4 April mendatang di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta.

Project Director Kickfest 2010, Reza Pamungkas mengatakan, perkembangan industri lokal clothing dan distro di tanah air cukup pesat. Hal ini dapat dilihat dari penyelenggaraan Kickfest yang tak lagi bisa menampung pengunjung yang hadir.

"Tahun lalu, Kickfest di Jogja diikuti oleh 170 booth, 130 brand, dan dikunjungi oleh 72 ribu orang selama tiga hari pelaksanaannya," katanya di Restoran Dixie Yogyakarta, Selasa (30/3).

Meski pada Kickfest 2010 nanti hanya menghadirkan 160 booth dan 100 brand, Reza menyangkal bahwa hal tersebut merupakan pertanda dari kemunduran pelaksanaan Kickfest 2010 serta penurunan idustri clothing dan distro khususnya di Jogja.

"Sebenarnya bisa dibilang bahwa Jogja, dalam hal ini Gedung JEC, sudah tidak mampu lagi menampung pengunjung Kickfest yang hadir. Kami bahkan mencari gedung yang lebih besar untuk mengakomodasi pengunjung Kickfest 2010. Jadi ini karena masalah space," ujarnya.

Pada penyelengaraan pameran bertemakan 'Get Real' tersebut, sekitar setengah dari peserta yang turut adalah local brand clothing dan distro dari Jogja. Sedangkan peserta lainnya berasal dari Malang, Bandung, dan Jakarta.

Disinggung mengenai target pendapatan dalam pameran ini, Ketua Panitia Kickfest 2010, Febri mengaku pihaknya tidak pernah melakukan survei kepada tiap-tiap brand yang turut dalam pameran. Menurutnya, pendapatan bukanlah satu-satunya tolok ukur bagi keberhasilan dan perkembangan industri clothing dan distro.

"Yang utama bukanlah omset, tapi bagaimana mereka menghasilkan kreativitas, serta mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk yang ditampilkan," tegasnya seraya mengatakan bahwa Kickfest juga bisa menjadi ajang promosi bagi seluruh brand lokal yang turut.

Sementara terkait dengan China Asean Free Trade Agremment (CAFTA) atau perdagangan bebas China dan Asean, pihak distro menanggapinya dengan dukup dingin. Harapan mereka, masyarakat seharusnya bisa menilai produk mana yang benar-benar berkualitas.

"Kami tidak terlalu takut dengan CAFTA. Barang kami berkualitas dan dibuat oleh anak-anak muda yang kreatif. Konsumen bisa bandingkan sendiri apakah barang sejajar atau bahkan lebih baik daripada produk impor yang ada termasuk produk bekas impor," paparnya.

Selain digelar di Yogyakarta, pameran clothing dan distro Kickfest 'Get Real' yang diselenggarkan oleh Independent Network Indonesia sebagai committee Kickfest 2010 juga digelar di kota besar lain yakni Malang, Bandung, dan Jakarta. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar